Jika Anda adalah penggemar ikan ornamental,
beberapa tips cara memelihara ikan ornamental berikut mungkin bisa bermanfaat buat Anda. Sebenarnya tips terkait
ornamental fish ini untuk mensupport perusahaan eksportir ikan hias
Capital Indo Aquatic dimana mereka adalah salah satu pemain top untuk ikan ornamental kwalitas ekspor.
Banyak Jenis ikan ornamental yang ada dipasar ikan hias Indonesia diantaranya: ikan black ghost, ikan guppy, neon tetra, manfish, palmas, nias, ikan rainbow dan masih banyak lagi. Beberapa ikan hias diatas memiliki karakteristikpemeliharaan yang berbeda pada masing-masing jenisnya. Agar artikel ini tidak kepanjangan, maka kali ini saya akan lebih fokus pada salah satu jenis ikan ornamental saja yaitu
ikan guppy
Cara Perawatan dan Pemijahan Ikan Guppy
Untuk pembuahannya, hal ini perlu dilakukan dengan menyilangkan beberapa jenis dan type varietas untuk mendapatkan hasil yang bagus. Contohnya, kamu dapat menyilangkan Guppy jantan yang memiliki warna spesifik dengan Guppy betina ekor lebar untuk mendapatkan benih Guppy ekor lebar dengan warna yang menarik.
Pemeliharan serta perawatan ikan hias Guppy relatif gampang. Berikut sebagian panduan memelihara ikan hias Guppy, termasuk tips pemijahannya, yang bisa kamu kerjakan sendiri:
* Air dalam akuarium baiknya diganti 2 atau 3 minggu sekali atau bergantung kekeruhan air. Jaga suhu atau temperature air stabil pada 15 – 27 derajat celcius.
* Akuarium perlu memiliki cukup oksigen. Untuk itu kamu dapat memberikan air pump atau alat untuk menyemburkan gelembung air supaya oksigen dalam akuarium terjaga.
* Untuk makanan, baiknya diberikan 2 x 1 hari serta janganlah terus-terusan dikasih makan. Makanan dapat diperoleh secara alami, seperti lumut, jentik-jentik, ataupun cacing. Namun karena mulut ikan Guppy sangat kecil, sebaiknya potong atau bentuk makanan itu jadi kecil-kecil untuk memudahkan masuk ke mulut Guppy. Bila tidak tentunya akan repot, dan makanan Guppy juga dapat dibeli di toko ikan hias.
* Untuk pemijahan, kamu perlu memisahkan indukan jantan dengan indukan betina yang siap kawin dalam tempat terpisah. Indukan betina yang siap kawin biasanya dicirikan dengan adanya bercak noda hitam di bagian perut belakangnya. kamu sebaiknya menentukan indukan yang bagus juga bila menghendaki hasil varietas yang bagus, baik menyangkut warna ataupun bentuk ekornya. Pemijahan dapat dilakukan selama 3 bulan dengan sebulan sekali kelahiran.
Cara mebudidayakan ikan guppy
Ikan Guppy memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan Guppy erdasarkan pola warna dan bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.
Dari penampakan morfologis, ikan Guppy jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan Guppy memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.
Ikan Guppy bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.
Pemeliharaan Induk Ikan Guppy
Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Pemijahan Ikan Guppy
Ikan Guppy dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan Guppy secara massal belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan Guppy sudah kawin sehingga ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran cm atau di bak yang diberi aerasi.
Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah yang lain.
Pemeliharaan dan Pendederan Anak Guppy
Jumlah anak Guppy dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan Guppy yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.
Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan Guppy sebaiknya di ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan Guppy berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.
Cara Menghasilkan Anak Guppy Semua Jantan
Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan Guppy jantan adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan Guppy ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi. Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).
Cara Mengatasi Penyakit pada Ikan Guppy
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.
Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya. Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
* Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
* Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
* Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
* Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
* Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum. selanjutnya saya akan memberitahukan tips-tips memelihara ikan hias
Ini bukan tips baku, tapi dapat coba dipraktikkan, dengan terus berupaya mencari informasi dari berbagai pihak.
1. Pertama kali, tentu tetapkan dahulu, kamu ingin memelihara sebagai hobiis atau untuk usaha. Sebagai tahap awal, mari menjadikannya sebagai hobi. Tak kenal maka tak sayang, bukan?
2. Tentukan ikan hias yang akan dipelihara. Tawar atau laut? Banyak buku tentang ikan hias disediakan di pasaran, juga internet. Untuk kelas menengah-bawah, ada baiknya memelihara ikan yang mudah dirawat dan harga terjangkau. Jenis ikan hias tawar seperti Koki, Tetra, Barbir, Plati, Sepat, dan Zebra rasanya sudah memadai.
3. Harap diingat, sifat ikan berbeda-beda. Ada yang pendamai, tapi ada yang agresif seperti ikan Sumatera. Pisahkan ikan agresif ini, karena mereka bisa mencabik-cabik sirip ikan yang kalem.
4. Ikan dapat dibeli di toko-toko penjual ikan hias. Pilih yang badannya sehat, yang dapat diperkirakan dari bentuk tubuh yang padat, sirip lengkap dan tidak rusak, serta kulit mulus. Ikan yang rawan penyakit umumnya dijumpai di penjual-penjual yang tidak memiliki tempat khusus.
5. Beli atau buat akuarium. Bila memilih yang kedua, perhatikan ketebalan kaca, ada rumus tertentu antara panjang, lebar, dan tinggi akuarium dengan tebal kaca. Biasanya, ukuran di bawah 100 sentimeter menggunakan kaca dengan tebal 3 hingga 5 sentimeter.
6. Ikan sama seperti manusia, butuh udara. Amat baik jika akuarium dilengkapi dengan sirkulator yang banyak dijual. Dengan ini, kamu tidak perlu membersihkan akuarium tiap hari. Yang lebih murah adalah aerator, yang khusus mensuplai udara dari luar ke dalam akuarium. kamu yang kreatif bisa membuat akuarium dengan sistem “double bottom” sebagai sarana mensirkulasikan air sehingga tahan lama kualitasnya. Tambahkan arang aktif (zeolit) sebagai penyerap racun, bila perlu.
7. Tak ada salahnya kalau akuarium dihias dengan batuan atau koral. Di toko banyak disediakan, cuma harus diperhatikan bahwa koral yang sudah diwarnai sebaiknya direndam dahulu agar bahan kimianya tidak membahayakan ikan.
8. Tanaman air hidup juga banyak terdapat di toko atau di alam. Bedanya, di toko biasanya tanaman sudah lebh dahulu dibersihkan. Jika mengambil dari alam, pastikan untuk dicuci dahulu dan tidak ada hewan yang menempel yang dikhawatirkan merugikan ikan. Jenis seperti Hydrilla cocok untuk menambah suplai oksigen dalam akuarium. Tapi jangan terlalu banyak, karena di malam hari malah tanaman ini akan menyerap oksigen.
9. Unsur paling penting tentu saja air. Usahakan menggunakan air tanah yang telah diaerasi setidaknya 24 jam. Hindari menggunakan air PAM secara langsung. Untuk ikan hias laut/karang, air bisa dibeli di toko-toko ikan hias. Biasanya air laut dijual per jerigen.
10. Mengganti air bisa dilakukan berkala, tergantung seberapa lama kualitasnya bertahan. Cara yang paling bagus adalah dengan sifon (selang diameter kecil). Kurangi air dua pertiganya dengan sifon, sambil menyedot kotoran yang ada. Setelah itu, isikan air lewat selang/sifon hingga ketinggian semula.
11. Perhatikan pakan ikan. Ada ikan yang membutuhkan pakan hidup segar seperti udang kecil, cacing rambut, atau jangkrik. Ada yang cukup dengan pakan segar beku seperti cacing beku. Di pasaran semua itu tersedia. Ada pula yang berbentuk pellet dalam kemasan. Konsultasikan ke penjual ikan hias.
12. Untuk menambah indah akuarium, beri pencahayaan yang sesuai.
13. Hama dan penyakit adalah hal yang paling sering mengancam. Untuk memahami ciri-ciri dan cara mengatasinya memang butuh pengetahuan sedikit mendalam. Namun biasanya berkisar pada perilaku ikan yang enggan makan, sirip layu, suka menggantung di bawah permukaan air. Ada pula yang tampak jelas dijangkiti parasit bintik putih (Ichthyopthirius), kutu air, dan ektoparasit lain. Terdapat beberapa jenis cairan yang bisa dipakai untuk mengatasinya.
14. Ada juga masalah akibat kualitas lingkungan jelek seperti kurangnya oksigen, tingginya racun akibat sisa pakan, salah makan, perubahan temparatur, dan lain-lain. Konsultasikan hal-hal mengenai gangguan pada ikan ini dengan toko tempat kamu membeli ikan.
Semogga artikel
Cara Memelihara Ikan Ornamental bermanfaaat untuk Anda khususnya penghobby ikan guppy. Bagi Anda yang ingin membeli ikan hias ornamental bisa langsung mengunjungi
toko online ikan hias. Jika Anda ingin membuat website jangan lupa baca artikel:
http://z4ini.blogspot.co.id/2013/10/jasa-pembuatan-website-terbaik.html