Islam Adalah Rahmat Alam Semesta
Islam Rahmat Alam Semesta
Oleh Syeikh Dr. Muhammad Musa Nashr, Al Hafidz
(Dosen Universitas Amman Al Ahliyah, Al Baany Jordan)
Oleh Syeikh Dr. Muhammad Musa Nashr, Al Hafidz
(Dosen Universitas Amman Al Ahliyah, Al Baany Jordan)
Sungguh sebaik-baiknya pembicaraaan adalah firman Allah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah yang diberikan Rasulullah SAW. Seburuk-buruknya perkara adalah mengada-adakan sesuatu yang baru dalam ajaran agama, dan sesuatu yang baru yang tidak diajarkan syariat agama adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan. Dan kesesatan itu tempatnya di neraka.
Sungguh Allah telah mengutus Rasululah Muhammad SAW dengan haq, sebagai Rasul pemberi petunjuk ke jalan yang benar, mengajak untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta toleransi. Menunjukkan manusia kepada kebenaran, dan memperingatkannya kepada jalan kesesatan dan keburukan. Yang hal itu sesuai dengan firman Allah dalam surat at-Taubah:
‘Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin’.
Dari sekian banyak dakwah Rasulullah dalam syariatnya, bahkan ajaran yang paling asasi (dasar) adalah menegakkan keadilan dan kebenaran, mencegah berbuat kedzaliman, memerintahkan menyebarkan rahmat (kedamaian), dan melarang pembunuhan dan pertumpahan darah. Inilah esensi ajaran Islam dan inilah spirit dakwah yang diajarkan Rasulullah SAW. Beliau adalah rahmat yang dihadiahkan oleh Allah kepada umat manusia. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (al-Anbiya': 107). Mengajak kepada kearifan dan toleransi, serta melarang berbuat dzalim. Rasulullah juga memerintahkan segala kebajikan dan melarang segala bentuk kemungkaran. Beliau juga melarang berbuat kerusakan dimuka bumi ini, setelah kebaikan itu nyata-nyata ditegakkan. Allah memperingatkan kepada orang yang berbuat kerusakkan di muka bumi dengan firmanNya yang maknanya:
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakkan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. Dan apabila dikatakan kepadanya 'Bertaqwalah kepada Allah', bangkitlah kesombongannya yang menyebabkan berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya (al-Baqoroh 205-206)
Tetapi kebanyakan manusia membangkang dengan tetap membuat kerusakkan di muka bumi ini. Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (al-Baqoroh : 11)
Nabi Muhammad SAW melarang kita untuk membunuh sesama yang tanpa dibenarkan oleh syariat, bahkan Allah melarang dalam kitab suciNya: walaa taq tulun nafsallatii illa bil haq. Nabi kita bersabda, lenyapnya bumi ini lebih baik, lebih ringan bagi Allah Ta’ala daripada membunuh seorang muslim. Demikian pula Rasulullah SAW ketika berkhutbah di haji wada’ ketika berkumpulnya umat islam dalam jumlah yang sangat besar, beliau menyampaikan bahwa sesama orang Islam adalah haram darah, harta dan kehormatannya. Pengharaman terbesar dalam syariat Islam adalah menyakiti atau mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Hal itu adalah menjadi prinsip dasar qaidah Islamiyah; laa dhororo wa laa dhiroor (janganlah mencelakakan diri sendiri dan orang lain). Hadith ini termuat dalam 5 kitab hadith yang masyhur, yang dipakai sebagai prinsip penetapan qaidah hukum Islam.
Islam memerintahkan untuk menebarkan rahmat (perdamaian). Nabi SAW bersabda: arroohimuuna yarhamuhumurrohmaan, irhamuu man fil ardhi, yarhamkum man fis samaa’i.(orang-orang yang selalu menebarkan rahmat akan dicintai oleh Allah SWT. Sayangilah seluruh makhluk bumi, maka kamu akan dicintai dan disayangi oleh seluruh penghuni langit dan bumi). Sungguh rahmat Allah tidak diturunkan kecuali kepada mereka yang selalu menebarkan kasih sayang.
Rahmat agama ini tidak terbatas kepada manusia saja, tetapi ke seluruh alam, sehingga hewan dan tumbuhan juga perlu kita berikan kasih sayang. Rasulullah SAW menceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang banyak dosa, di teriknya matahari yang menyengat, lalu dia memberi minum seekor anjing yang kehausan, maka diampuni dosanya oleh Allah SWT. Begitu juga ada seorang wanita pezina di zaman bani Israel, yang memberi minum seekor anjing yang kehausan, maka diampuni dosanya oleh Allah SWT. Dan sebaliknya ada seorang wanita ahli ibadah yang mengurung seekor kucing tanpa diberi makan dan minum, sehingga mati, maka dia dimasukkan ke dalam neraka.
Islam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta. Alam yang diciptakan oleh Allah pengelolaannya diserahkan kepada umat manusia. Tetapi Allah melarang mengeksploitasi alam secara berlebihan yang menyebabkan rusaknya ekosistem alam. Islam melarang kita merusak lingkungan, melarang kita memotong pohon, menebang pepohonan dan merusak hutan. Karena fungsinya adalah menjaga ekosistem alam, dan menjaga keseimbangan alam raya. Allah berfirman: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (ar-Ruum:41).
Setiap perbuatan yang menyebabkan keharmonisan ekosistem alam, maka Islam pertama kali telah mengajarkan dan mendorong umatnya untuk melestarikannya. Dan setiap perbuatan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem alam, Islam juga lebih dahulu melarang umatnya untuk mengerjakannya. Karena semua itu akan menyebabkan timbulnya bencana dan malapetaka. Sebagaiman Islam melarang kita dari berkhianat karena pengkhianatan adalah salah satu sifat yang jelek, dan orang yang berkhianat akan ditegakkan bendera pada dirinya di hari kiamat akan disebutkan nama orang tersebut, dan akan diberi gelar sebagai seorang pengkhianat.
Sebagaiman Islam melarang membunuh sesama kaum muslimin, Islam juga sangat melarang mengganggu rasa aman dari orang yang mengunjungi negara Islam, walaupun yang berkunjung itu adalah orang non muslim, yang tidak menganggu negara umat Islam. Islam juga melarang orang yang membawa pedang lalu pergi ke pasar dengan mengacungkan pedangnya memerintahkan orang pergi ke Masjid. Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang membunuh mu’ahidan (orang non muslim yang mengikat janji damai dengan umat Islam) maka dia tidak akan mencium bau surga.
Sebagaiman pula kita melihat fenomena yang ada tentang munculnya kalangan muda dari umat ini yang mereka membuat kerusakan yaitu dengan beralasan membela Islam, tetapi tindakan-tindakan yang mereka lakukan adalah tindaka terorisme yang dilarang oleh Islam, karena Islam adalah agama yang membawa kedamaian. Dan mereka telah melakukan perbuatan yang justru dengan merugikan Islam. Melapangkan jalan bagi orang-orang kafir untuk menguasai negeri-negeri muslim padahal nabi kita telah melarang perbuatan itu dan beliau telah mengatakan bahwa para terorisme itu adalah kilabunnaar (anjing neraka) dan seandainya Rasulullah SAW hidup dan bertemu dengan mereka, beliau akan membunuh mereka, sebagaimana Allah menghancurkan kaum ‘Aad dan Tsamud.
Marilah kita senantiasa berpegang dan bersabar dalam menghadapi musibah yang menimpa kaum muslimin, karena telah terjadi bencana alam di mana-mana termasuk di negeri Indonesia ini, yang tentunya kita harus menghadapinya dengan segala kesabaran dengan doa dan harapan kepada Allah SWT, semoga Allah Azza wajalla menolong kita, menolong saudara-saudara kita.
Salah satu penyebab bencana itu adalah karena terjadi kerusakan di muka bumi ini, terjadi kemaksiatan kemungkaran kemusyrikan perzinahan dan lain sebagainya, serta penganiyaan kepada sesama manusia. Ini diantara penyebab utama dari terjadinya bencana itu. Maka dari itu, mari kita mengikhlaskan tobat kita kepada Allah ta’ala, mari kita kembali kepada Allah SWT dengan sabar menerima takdirnya dan senantiasa berpegang pada tuntunan Allah dan RasulNya Muhammad SAW, menjauhi penyebab yang mendatangkan kemurkaan Allah kepada kita.
Dan marilah kita berdoa untuk pemimpin kaum muslimin terutama di negeri ini semoga Allah SWT memberi taufik hidayah kepada mereka, untuk dapat memimpin dan membawa kaum muslimin kepada yang terbaik. Semoga Allah memberikan kepada mereka penolong-penolong yang baik yang dapat membantu mereka dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.Amin ya Rabbal Alaminn